Saturday, April 30, 2016

Sejarah Kerajaan BATAK TUA (Batahan) Hindu

Pada awal abad ke-2M bangsa India Kholing (Kalingga) yang datang dari kerajaan Kalingga dan Tamil mulai membina sistim kemasyarakatan, falsafah dan azas kebersamaan ditengah-tengah kehidupan orang-orang Bunian. Lalu mereka mendirikan sebuah kerajaan di daerah “Batahan” yang kemudian disebut kerajaan “Batak” ( pa,ta). Daerah Batahan ini didapati di wilayah Gunungtua (Madina. Sekarang). Dulunya kerajaan Batak ini belum mempunyai marga-marga sama sekali karena terdiri dari suku bangsa-bangsa yang homogen.

Kalau ditinjau dari bahasa dan budaya, terdapat kemiripan antara bahasa India dengan bahasa Batak, al:
Sejarah Kerajaan BATAK TUA (Batahan) Hindu
Kerajaan Batak yang ada pada watu itu menganut paham dua versi, yakni faham dari India dan paham dari Bunian yang dikolaborasikan menjadi satu tujuan kebersamaan. Agama yang dianut pada waktu itu adalah agama Hindu Kuno (Hindu Vubrugru) Yang dipimpin oleh Pendeta Hindu yang disebut (Malim). Lalu Malim inilah yang menurunkan ajaran agama Hindu ditengah-tengah kehidupan rakyat kerajaan Batak pada waktu itu. Karena ajaran ini diturunkan oleh Malim maka dikemudian hari mereka menyebutkan Agama ini menjadi Agama “Parmalim”.

Sejarah Kerajaan BATAK TUA (Batahan) Hindu

Raja Malim yang pertama ditengah-tengah kerajaan Batak tua pada waktu itu adalah Raja yang bernama “ADI SRI VUBRA RAJA” yang berasal dari India Kholing yang menganut agama” Hindu Vubrugru “ (thn 204M) dan menyebarkan ajarannya di wilayah kerajaan Batak. Malim atau pendeta Hindu dari ras India Kholing dan Tamil. Pendeta ditempatkan pada posisi teratas sebagai penasehat kerajaan atau disebut sebagai “Batara Guru”. Diantara malim ini mereka memilih salah satu kesepuhan yang mereka sebut “Raja Malim” untuk memimpin dikalangan keagamaan, sementa di tengah-tengah kalangan rakyat kerajaan mereka memilih seorang raja dari kalangan pribumi dan selanjudnya mereka sebut Sirajai Jolma yang memerintah dikalangan rakyat kerajaan.

Dalam kurun waktu beberapa apa abad perkembanagan kerajaan BATAK TUA ini sangat pesat sekali mereka mampu mengolah rempah-rempah dan getah kayu kamfer dalam berbagai produk sehingga nama dan wilayah kerajaan ini terkenal ke berbagai penjuru di belahan dunia. Barus adalah bandar niaga yang strategis sehingga literatur-literatur dari berbagai bangsa menyebut-nyebut daerah Barus pada waktu itu, antara lain literatur-literatur: India, Tamil, China, Yunani, Syria, Mesir, Arab dan Armenia.

BARUS adalah bandar niaga yang harum dan terkenal dimasa-masa abad ke-2 sampai ke-10. Orang-orang asing senang datang untuk berdagang ke BARUS waktu itu, khususnya bangsa China, India , Mesir dan bangsa lain seperti Yunani.

Seperti yang diungkapkan oleh seorang penjelajah dari kerajaan Yunani (Mesir), Gubernur dari Alexadria, Claudius Ptolemeus yang senang datang berlayar ke bagian benua Asia. Claudius Ptolemeus membuat sebuah peta kuno tentang “Pelabuhan Barus” yang terletak dipulau Andalas (Sumatera).

Orang Mesir waktu itu datang berniaga ke Barus untuk memperoleh rempah-rempah dan kapur barus yang dipergunakan untuk pembalseman/pengawetan mayat (mumi). Sedang bagi orang-orang India dan China menggunakan getah kayu kamfer (hamijjon) untuk pedupaan dalam acara keagamaan selaku pemeluk Agama Hindu dan Budha.

Kerajaan Batak Tua pada waktu itu sudah megenal peradaban yang maju di bidang Ekonomi sosial dan Budaya, serta sudah memiliki perguruan tinggi di bidang Agama, ketentaraan, Tatanegara. Sesuai dengan hasil Riset dari para Sejarahwan, Ilmu Sosiologi Antropologi, dan para Arkeologi membuktikan bahwa kerajaan Batak Tua menganut ajaran Agama Hindu yang disebut Parmalim. dan mereka meniggalkan beberapa Candi diwilayah Batahan ( Madina sekarang) yakni:
Candi-candi
Candi-candi ini membuktikan bahwa kerajaan Batak pertama waktu itu pemeluk Agama Hindu dan telah mengalami perkembangan yang sangat pesat sekali di masa abad ke-10. Namun sangat disayangkan sekali di tengah-tengah kemajuannya, kerajaan Batak diserang oleh kerajaan Cola dari India. Dimana pada masa itu terjadi perseteruan antara kerajaan Cola Dewa yang dipimpin oleh Raja Rajendra Cola Dewa dengan Dinasti Ming dari China. Oleh sebab itu Raja Rajendra Cola Dewa meminta kepada kerajaan Batak agar memutuskan hubungan niaganya dengan Dinasti Ming. Namun permintaan ini tidak di indahkan oleh kerajaan Batak dan akhirnya pada tahun 1024M terjadilah seranagan kerajaan Cola terhadap kerajaan Batak dan peperangan ini berlangsung selama 4 sapai 5 tahun. Perang yang dilaksanakan Cola Dewa waktu itu hanyalah untuk meghancurkan kemajuan dan sistem perdangan di wilayah Kerjaan Batak, Ini dibuktikan dengan tindakan pasukan Cola Dewa yang tidak membunuh pengetua-pengetua kerajaan Batak waktu itu. Mungkin karena mereka meyadari bahwa mereka adalah bersaudara dari daerah India.

Setelah perang usai maka Cola Dewa menarik pasukannya dari daerah Batahan (Mandailing sekarang) sebagai wilayah kerajaan Batak dan mereka beranjak dari pelabuhan Barus pulang ke Negri India. Namun diantara pasukan Cola Dewa itu ada yang enggan untuk pulang dan mereka tinggal dan berkelompok diwilayah kerajaan Batak di bagian pantai selatan, dan akhirnya mereka menamakan dirinya menjadi Batak Ancola. Berasal dari kata “ an, cola” (ejaan batak) yang artinya “itu, adalah cola”. Diprediksi orang-orang Cola ini akhirnya disebut Batak Angkola karena sudah terjadi perkawinan silang dengan suku pribumi.

Artikel Terkait

Sejarah Kerajaan BATAK TUA (Batahan) Hindu
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

3 comments

April 21, 2018 at 6:42 AM delete

tau gak.angkola itu dalam habatahon artinya adalah seekor naga berwarna merah kehijauan, persemayamannya di bwh candi portibi,? nah minta mma lo sama ompung itu, sembarang aja

Reply
avatar
July 23, 2018 at 7:55 AM delete

Hehehe.. Sumpe lo?? 😴😴

Reply
avatar
July 23, 2018 at 8:05 AM delete

Barus disebut sebagai kota tertua di Nusantara, karena mengingat dari seluruh kota di Nusantara, hanya Barus yang namanya sudah disebut-sebut sejak awal masehi oleh literatur-literatur Arab, India, Tamil, Yunani, Syria, Armenia, China dan sebagainya!!!

Reply
avatar